Sekilas mengenai surah :
Secara ringkas, surah ini menceritakan tentang kelekaan manusia dalam mengejar kemegahan. Sehingga kelak mereka akan ke kubur (yakni mati). Kelak mereka akan tahu (akibat kelekaan mereka) dengan "ilmal yaqin". Mereka akan melihat "jahim"! Dan pasti kelak di akhirat semua manusia akan dipersoal tentang segala nikmat (yg telah dikurniakan kepadanya).
Info surah :
Surah at-Takatsur atau nama lainnya "al-Haakum" atau "al-Maqbarah" merupakan surah "Makiyyah" (turun di Makkah). Turun setelah surah al-Kautsar. Mengandungi 8 ayat dan merupakan surah yg ke 102 menurut urutan Al-Quran.
Penjelasan :
Ayat 1
ألهاكم التكاثر
Alhaakumut takaatsur.
"Kemegahan(bermegah megah) telah melekakan kamu".
- Pesan sekaligus celaan Allah Azza wa Jall bagi umat manusia yg terlalu sibuk mengejar kemewahan harta, kemegahan pangkat, anak, pengikut, termasuk leka mencari ilmu, sekaligus berbangga-bangga denganya sehingga lupa persiapan akhirat. Mereka lalai dari menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. Memang sifat manusia mudah leka dengan kemewahan.
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Abdullah ibn As-Syakhir berkata :
"Aku tiba di samping Rasulullah SAW dan baginda membaca al-haakumut takatsur (kemegahan telah melekakan kamu), sabda Nabi SAW :
يقول ابن آدم : مالى مالى، و هل لك من مالك إلا ما أكلت فافنيت، أو لبست فأبليت، أو تصدقت فأمضيت.
Anak adam (manusia) berkata :
Hartaku, hartaku. "(Hai manusia) tidaklah kau mempunyai harta kecuali apa yg engkau makan akan habis, atau apa yg engkau pakai bakal usang, atau apa yg kau sedekahkan menjadi tanda (di akhirat)".
Ayat 2
حتى زرتم المقابر
Hattaa zurtumul maqaabir.
"Sehingga kelak kamu menziarahi kubur"
- Sehingga kelak kamu menemui ajal, yakni mati dan ditanam ke dalam kubur!
Kata "zurtum" (زرتم) bermaksud "berkunjung". Biasanya kata ini digunakan untuk menyatakan kunjungan yg singkat, bukan untuk menetap di suatu tempat yg dikunjungi. Alam kubur atau lebih dikenali dengan alam barzakh merupakan persinggahan sementara sebelum kita akan berpindah ke alam yg kekal yakni alam akhirat. Maka digunakan kata ziarah atau berkunjung utk menggambarkan ia cuma singgahan sementara, sebelum kita berpindah ke alam akhirat yg kekal abadi.
Ayat 3
كلا سوف تعلمون
Kallaa sawfa ta'lamuun.
"Sekali-kali jangan! Kelak kamu akan tahu"
- Apa yg bakal kamu tempuh akibat kelekaan kamu dengan kemegahan dunia sehingga kamu lupa menegakkan ketaatan kepada Allah! Kelak kamu akan tahu akibat adalah azab!
Ayat 4
ثم كلا سوف تعلمون
Tsumma kallaa sawfa ta'lamuun.
"Kemudian, sekali-kali jangan! Kelak kamu akan tahu!"
- Pengulangan untuk menguatkan amaran pada ayat sebelum!
Ayat 5
كلا لو تعلمون علم اليقين
"Sekali-kali jangan! Kalaulah kamu tahu dengan ilmal yaqin!"
- Benar! Kalaulah kamu tahu apa yg bakal kamu hadapi di alam barzakh, dan pada hari kebangkitan kelak, kamu sama sekali tidak akan sibuk dengan kemegahan duniawi! Kamu akan mengetahuinya dengan "ilmal yaqin"!
Tingkatan ilmu terbahagi kepada 3 :
1. Ilmul yaqin (علم اليقين) : Pengetahuan yg kita peroleh dari Al-Quran dan Assunnah. Kita belum menghadapinya namun kita tahu melalui sumber yg benar (yakni al-Quran dan assunnah).
2. 'Ainul yaqin (عين اليقين) : Apabila kita menyaksikannya (syurga atau neraka) di hadapan mata. Ini lebih kuat dari ilmul yaqin.
3. Haqqul yaqin (حق اليقين) : Derajat yg tertinggi. (Mengetahui, melihat, dan merasa, sama ada kenikmatan syurga atau azab neraka).
Ayat 6
لترون الجحيم
Latarawunnal jahiim.
"Kamu akan benar-benar melihat (neraka) jahim!"
- Demi Allah! Kamu akan benar-benar melihat api neraka Jahim di hari kiamat kelak dan merasakan azabnya!
Ayat 7
ثم لترونها عين اليقين
Tsumma latarawunnahaa 'ainal yaqiin.
"Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainal yaqin!"
- Kelak kamu benar-benar akan melihat dengan pandangan yg nyata neraka "jahim" tanpa sikit pun keraguan kerana ia pasti! Sesuai firman Allah SWT :
وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا
Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya. (Al-Quran 18:53).
"Ainul yaqin" seperti yg kita sebut sebelum, merupakan tingkatan ilmu yg lebih tinggi dari "ilmul yaqin". Ilmul yaqin segala pemahaman yg kita baca, yg kita dapat dari penjelasan Alquran dan as sunnah, tapi ainul yakin, penjelasan tersebut bakal kita lihat kelak di hari kiamat.
Ayat 8
ثم لتسألن يومئذ عن النعيم
Tsumma latusna yawma idzin 'anin na'iim.
"Kemudian kelak kamu akan ditanya tentang nikmat-nikmat".
- Kelak kamu akan ditanya tentang nikmat dunia yg melekakan kamu dari amalan (persiapan ke) akhirat, dan kamu (akan) ditanya tentang bermacam-macam nikmat dunia, dari kesihatan, kelapangan, makan, minum, tempat tinggal dan berbagai lagi. (Syeikh Wahbah Zuhail).
Nabi SAW pernah satu ketika keluar, dari rumah terserempak dengan Abu Bakar dan Umar RAH, kerana lapar ingin mencari makanan. Mereka bertiga mendatangi rumah seorang ansar. Mereka disambut oleh isteri si ansar tersebut namun dia sendiri tidak ada di rumah kerana masih keluar mencari minuman. Selang berapa ketika, dia pulang. Menyambut baik Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar lalu menjamu mereka bertiga dengan minuman dan makanan. Selesai makan, Rasulullah SAW menatap Abu Bakar dan Umar seraya berkata :
و الذي نفسي بيده لتسألن عن هذا النعيم يوم القيامة، أخركم من بيوتكم الجوع ثم لم ترجعوا حتى أصابكم هذا النعيم. (رواه مسلم).
"Demi Zat yg jiwaku digengamanNya, sungguh kalian akan ditanya tentang nikmat ini pada hari kiamat (kelak). Kalian keluar dari rumah kelaparan dan tidak kembali sehingga kalian mendapat nikmat ini". (Riwayat Imam Muslim).
Pengajaran :
1. Jangan terlalu leka mengejar dunia sehingga kita lalai dari ketaatan kepada Allah, dan persiapan akhirat.
2. Akibat kelekaan dunia bakal kita lihat kelak ketika mati dan dikubur (alam barzakh), dan hari akhirat.
3. Alam barzakh merupakan tempat persinggahan sementara bagi manusia, sebelum memasuki alam yg kekal yakni akhirat.
4. 3 tingkatan ilmu. Ilmul yaqin, ainul yakin, haqqul yakin.
5. Semua kita akan dipertangungjawab dengan segala nikmat yg telah Allah SWT kurniakan kepada kita di hari perhitungan.
Wallahualam.
Alhamdulillah, selesai tulisan seluruhnya atas bantuan Allah Azza wa Jalla.
Demikian surah at-Takatsur.
Saturday, 17 November 2018
Toleransi Beragama ( Why we can't wish others Merry Christmas?)
Inilah yang dimaksud, TOLERANSI BERAGAMA.
Indahnya saling mengingatkan.
Menjelang NATAL..
Muslim : "Bagaimana natalmu? "
David :
"Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku.?"
Muslim :
"Tidak, Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya.!"
David :
"Tapi kenapa..? Bukankah hanya sekedar kata2..?
Muslim :
"Benar....
Saya mejadi muslimpun karena hanya sekedar kata2, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Saya halal menggauli istri sayapun, karena hanya sekedar kata2 yaitu akad nikah, dan....
Istri saya yg sa'at ini sedang halal saya gaulipun bisa kembali menjadi haram atau zina jika saya mengucapkan kata talak atau cerai, padahal hanya sekedar kata2.
David :
"Tapi teman2 muslimku yang lain mengucapkannya padaku..?" .
Muslim :
"Ooh...mungkin mereka belum faham dan mengerti.
Ohya, bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat David?! "
David :
"Oh tidak, saya tidak bisa... Itu akan mengganggu Keimanan saya..!"
Muslim :
"Kenapa? Bukankah hanya kata2 toleransi saja? Ayo, ucapkanlah..!!"
David :
" Ok ok..sekarang, saya paham dan mengerti.."
Inilah yang menyebabkan BUYA HAMKA, memilih meninggalkan jabatan Dunia, sebagai Ketua MUI. ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan ;
"SELAMAT NATAL"
Meskipun anggapan, hanya Berupa kata-kata keakraban.
Atau sekedar toleransi, namun disisi Allah, nilainya justru menunjukkan kerendahan AQIDAH.
Banyak sekali muslim, yang tidak faham, dan tidak mau mengerti akan konsep ilmu Agama, yang disisi lain, mereka faham akan ilmu2 umum. yang sifatnya tiada kekal, tidak ada gunanya, untuk keselamatan AKHIRATnya yang Abadi nanti.
Bila Pesan ini, bisa ditularkan ke yang lain, berarti kita telah berda'wah kepada orang banyak.
Selamatkan Aqidah keluarga kita dan Saudara Muslim lainnya.
"Lakum diinukum, waliyadiin" ntukmu agamamu dan untukku agamaku.(QS. Alkafirun)
#MerryChristmas #HariNatal #AgamaIslam
Indahnya saling mengingatkan.
Menjelang NATAL..
Muslim : "Bagaimana natalmu? "
David :
"Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku.?"
Muslim :
"Tidak, Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya.!"
David :
"Tapi kenapa..? Bukankah hanya sekedar kata2..?
Muslim :
"Benar....
Saya mejadi muslimpun karena hanya sekedar kata2, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Saya halal menggauli istri sayapun, karena hanya sekedar kata2 yaitu akad nikah, dan....
Istri saya yg sa'at ini sedang halal saya gaulipun bisa kembali menjadi haram atau zina jika saya mengucapkan kata talak atau cerai, padahal hanya sekedar kata2.
David :
"Tapi teman2 muslimku yang lain mengucapkannya padaku..?" .
Muslim :
"Ooh...mungkin mereka belum faham dan mengerti.
Ohya, bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat David?! "
David :
"Oh tidak, saya tidak bisa... Itu akan mengganggu Keimanan saya..!"
Muslim :
"Kenapa? Bukankah hanya kata2 toleransi saja? Ayo, ucapkanlah..!!"
David :
" Ok ok..sekarang, saya paham dan mengerti.."
Inilah yang menyebabkan BUYA HAMKA, memilih meninggalkan jabatan Dunia, sebagai Ketua MUI. ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan ;
"SELAMAT NATAL"
Meskipun anggapan, hanya Berupa kata-kata keakraban.
Atau sekedar toleransi, namun disisi Allah, nilainya justru menunjukkan kerendahan AQIDAH.
Banyak sekali muslim, yang tidak faham, dan tidak mau mengerti akan konsep ilmu Agama, yang disisi lain, mereka faham akan ilmu2 umum. yang sifatnya tiada kekal, tidak ada gunanya, untuk keselamatan AKHIRATnya yang Abadi nanti.
Bila Pesan ini, bisa ditularkan ke yang lain, berarti kita telah berda'wah kepada orang banyak.
Selamatkan Aqidah keluarga kita dan Saudara Muslim lainnya.
"Lakum diinukum, waliyadiin" ntukmu agamamu dan untukku agamaku.(QS. Alkafirun)
#MerryChristmas #HariNatal #AgamaIslam
Sunday, 27 May 2018
I S T I G H F A R
Apa itu istighfar?
Setiap hamba Allah itu tidak pernah lari daripada melakukan dosa mahupun kecil ataupun besar.
Apa yang perlu dilakukan apabila seseorang telah bertaubat daripada melakukan dosa, namun tetap juga mengulangi perbuatan yang sama? Cuba kita bayangkan kita berada pada situasi tersebut, wah, sedih. Totally sedih, pasti kita akan berasa almost give up dengan diri sendiri. Dah taubat, tapi still buat lagi, then taubat, then again repeat the same mistakes.
Allahu,
I've experienced this situation before. Diri sendiri sedih melihat diri yang tidak sedar akan dosa yang keep on berulang walaupun dah taubat. Seolah-olah bertanya pada diri sendiri "adakah taubat ku tidak diterima oleh Allah?". Astaghfirullah, kita seharusnya tidak boleh berfikiran sedemikian kerana it's like kita bersangka buruk dengan Allah. Sedangkan sudah terang dalam sifat-sifat Allah, Allah itu Maha Pengampun, Maha Penyayang. MANUSIA. Tidak pernah tidak bersangka buruk, pasti ada je nak sangka buruk instead of sangka baik, bukan setakat pada manusia, bahkan terhadap Pencipta kita sendiri. Nauzubillah, semoga Allah jauhkan dari sifat sedemikian.
Waktu melakukan dosa, kita sedar akan perkara tersebut salah disisi agama. Pasti akan terdetik pada diri ini, "bagaimanalah pengakhiran aku di bumi ini, adakah aku akan berakhir dalam keadaan yang baik, diterima oleh Allah segala amalan ku di dunia selama ini atau adakah pengakhiran aku berada dalam keadaan yang ngeri, Allahu,".
After berbuat dosa, taubat lah yang harus kita lakukan. No matter besar atau kecil dosa tersebut, kita have to taubat every single time! We never know our ajal bila right, jangan biarkan diri kita menyesal bila dah tidak lagi bernafas di atas dunia ini disebabkan tidak melakukan taubat setelah berbuat dosa. Allahu, semoga kau jadikan hamba-Mu ini sentiasa mengingati-Mu, ya Allah. Hamba-Mu ini tidak kuat tanpa-Mu. Hanya Engkau yang mampu membuat diri kami ini kuat, tabah dan taat kepada-Mu, ya Allah.
Pada Ramadhan (2018) kali ini, kita cuba untuk menanam amalan baru dalam diri kita, yaitu sentiasa bertaubat every single time. Paling minimal things to do is ISTIGHFAR. If we got extra times during days, do buat solat sunat taubat. But here, I would like to focus more on Istighfar. Sangat ringan untuk kita ungkapkan istighfar, tidak memerlukan energy yang banyak seolah-olah seperti menolak sebuah bas. Allah dah beri jalan yang mudah kepada kita untuk tambah kan amalan kita, untuk kita tambahkan pahala kita. Tapi, nowadays, too many things in dunia yang buat kita leka dan terfikir pun untuk melakukan amalan yang begitu ringan. Allahu. Ampunilah dosa hamba-Mu ini yang leka terhadap segala benda yang lalai di dunia ini.
Never lose hope in Allah. We must bersangka baik kepada Allah. Setiap apa yang telah ditentukan oleh Allah kepada kita itu, pasti ada hikmahnya disebalik ujian tersebut. Dan itu lah one of the way Allah nak didik kita untuk menjadi kuat, menjadi tabah, menjadi alert dan menjadi istiqamah untuk taat kepada Allah. Allah itu Maha Penyayang, pasti Allah memberi kita ujian ini order to didik kita, to jaga kita, thats show Allah itu sayang dengan kita. Islam itu indah, manis, mudah. Allah telah menetapkan segala macam amalan yang ringan dengan ganjaran dan hikmah yang unexpected.
So, jom kita slowly istiqamah kan diri kita untuk istighfar kepada Allah every waktu solat 20 kali istighfar. Kalau 20 kali 5 dah equal to 100 times kita istighfar kepada Allah. Semoga Allah bantu kita untuk kembali taat kepada-Nya dan sentiasa alert with ujian yang diberi oleh Allah. Paling penting, BERSANGKA BAIK kepada Allah, Allah tentukan semua ini sebab Allah SAYANG kita dan pasti lah, sebab Allah yang menciptakan kita.
Here, one of my favourite band for zikr.
https://youtu.be/Ii1jvubIC8g
May Allah ease our journey in dunya and akhirah!
Setiap hamba Allah itu tidak pernah lari daripada melakukan dosa mahupun kecil ataupun besar.
Apa yang perlu dilakukan apabila seseorang telah bertaubat daripada melakukan dosa, namun tetap juga mengulangi perbuatan yang sama? Cuba kita bayangkan kita berada pada situasi tersebut, wah, sedih. Totally sedih, pasti kita akan berasa almost give up dengan diri sendiri. Dah taubat, tapi still buat lagi, then taubat, then again repeat the same mistakes.
Allahu,
I've experienced this situation before. Diri sendiri sedih melihat diri yang tidak sedar akan dosa yang keep on berulang walaupun dah taubat. Seolah-olah bertanya pada diri sendiri "adakah taubat ku tidak diterima oleh Allah?". Astaghfirullah, kita seharusnya tidak boleh berfikiran sedemikian kerana it's like kita bersangka buruk dengan Allah. Sedangkan sudah terang dalam sifat-sifat Allah, Allah itu Maha Pengampun, Maha Penyayang. MANUSIA. Tidak pernah tidak bersangka buruk, pasti ada je nak sangka buruk instead of sangka baik, bukan setakat pada manusia, bahkan terhadap Pencipta kita sendiri. Nauzubillah, semoga Allah jauhkan dari sifat sedemikian.
Waktu melakukan dosa, kita sedar akan perkara tersebut salah disisi agama. Pasti akan terdetik pada diri ini, "bagaimanalah pengakhiran aku di bumi ini, adakah aku akan berakhir dalam keadaan yang baik, diterima oleh Allah segala amalan ku di dunia selama ini atau adakah pengakhiran aku berada dalam keadaan yang ngeri, Allahu,".
After berbuat dosa, taubat lah yang harus kita lakukan. No matter besar atau kecil dosa tersebut, kita have to taubat every single time! We never know our ajal bila right, jangan biarkan diri kita menyesal bila dah tidak lagi bernafas di atas dunia ini disebabkan tidak melakukan taubat setelah berbuat dosa. Allahu, semoga kau jadikan hamba-Mu ini sentiasa mengingati-Mu, ya Allah. Hamba-Mu ini tidak kuat tanpa-Mu. Hanya Engkau yang mampu membuat diri kami ini kuat, tabah dan taat kepada-Mu, ya Allah.
Pada Ramadhan (2018) kali ini, kita cuba untuk menanam amalan baru dalam diri kita, yaitu sentiasa bertaubat every single time. Paling minimal things to do is ISTIGHFAR. If we got extra times during days, do buat solat sunat taubat. But here, I would like to focus more on Istighfar. Sangat ringan untuk kita ungkapkan istighfar, tidak memerlukan energy yang banyak seolah-olah seperti menolak sebuah bas. Allah dah beri jalan yang mudah kepada kita untuk tambah kan amalan kita, untuk kita tambahkan pahala kita. Tapi, nowadays, too many things in dunia yang buat kita leka dan terfikir pun untuk melakukan amalan yang begitu ringan. Allahu. Ampunilah dosa hamba-Mu ini yang leka terhadap segala benda yang lalai di dunia ini.
Never lose hope in Allah. We must bersangka baik kepada Allah. Setiap apa yang telah ditentukan oleh Allah kepada kita itu, pasti ada hikmahnya disebalik ujian tersebut. Dan itu lah one of the way Allah nak didik kita untuk menjadi kuat, menjadi tabah, menjadi alert dan menjadi istiqamah untuk taat kepada Allah. Allah itu Maha Penyayang, pasti Allah memberi kita ujian ini order to didik kita, to jaga kita, thats show Allah itu sayang dengan kita. Islam itu indah, manis, mudah. Allah telah menetapkan segala macam amalan yang ringan dengan ganjaran dan hikmah yang unexpected.
So, jom kita slowly istiqamah kan diri kita untuk istighfar kepada Allah every waktu solat 20 kali istighfar. Kalau 20 kali 5 dah equal to 100 times kita istighfar kepada Allah. Semoga Allah bantu kita untuk kembali taat kepada-Nya dan sentiasa alert with ujian yang diberi oleh Allah. Paling penting, BERSANGKA BAIK kepada Allah, Allah tentukan semua ini sebab Allah SAYANG kita dan pasti lah, sebab Allah yang menciptakan kita.
Here, one of my favourite band for zikr.
https://youtu.be/Ii1jvubIC8g
May Allah ease our journey in dunya and akhirah!
Subscribe to:
Posts (Atom)